Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting dalam sektor pertanian, terutama bagi petani di Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Sebagian besar masyarakat di desa ini bekerja sebagai petani yang setiap harinya berhadapan dengan berbagai risiko kerja, mulai dari penggunaan alat pertanian, paparan bahan kimia, hingga kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, penerapan K3 menjadi sangat penting untuk memastikan kesejahteraan petani serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Salah satu bahaya utama dalam pertanian adalah penggunaan alat dan mesin pertanian yang tidak sesuai prosedur. Banyak petani menggunakan cangkul, sabit, atau mesin pemotong tanpa perlindungan yang memadai, sehingga meningkatkan risiko cedera. Selain itu, penggunaan pestisida yang tidak sesuai aturan juga dapat menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan jangka panjang. Paparan bahan kimia berbahaya tanpa perlindungan yang baik dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, iritasi kulit, hingga kerusakan organ dalam. Oleh karena itu, petani harus memahami cara penggunaan pestisida yang benar serta menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung saat bekerja.
Selain risiko dari peralatan dan bahan kimia, faktor lingkungan juga menjadi perhatian dalam penerapan K3 di pertanian. Petani sering bekerja di bawah terik matahari dalam waktu lama, yang dapat menyebabkan dehidrasi atau heatstroke. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk mengatur waktu kerja, mengenakan pakaian yang sesuai, serta menjaga asupan cairan agar tetap terhidrasi. Selain itu, lahan pertanian yang tidak tertata dengan baik dapat meningkatkan risiko tergelincir atau jatuh, sehingga petani perlu memastikan bahwa lingkungan kerja mereka tetap aman dan bersih.
Untuk meningkatkan keselamatan kerja, para petani di Desa Pulosaren sebaiknya mendapatkan pelatihan dan edukasi mengenai K3. Pemerintah daerah, dinas pertanian, serta penyuluh pertanian dapat berperan dalam memberikan sosialisasi terkait cara kerja yang aman, penggunaan peralatan dengan benar, serta langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja. Dengan penerapan K3 yang baik, petani dapat bekerja lebih aman dan nyaman, sehingga produktivitas pertanian meningkat dan risiko kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Penerapan K3 bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3, diharapkan petani di Desa Pulosaren dapat bekerja dengan lebih sehat, aman, dan sejahtera, serta menciptakan lingkungan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Ditulis oleh Fatih Al Hakim dari Tim I KKN Universitas Diponegoro 2025