Desa Pulosaren, yang terletak di Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu daerah dengan lahan pertanian yang subur. Mayoritas penduduk desa ini menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, dengan komoditas utama berupa daun bawang atau yang dikenal dengan sebutan "onclang". Setiap harinya, desa ini mampu memproduksi sekitar 7 ton daun bawang yang dipasarkan ke berbagai daerah di luar desa. Kesuburan tanah di Desa Pulosaren didukung oleh kandungan unsur hara yang melimpah, terutama fosfor dan kalium. Analisis tanah yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menunjukkan bahwa tanah di wilayah ini kaya akan kedua unsur tersebut, sehingga kebutuhan akan pemupukan fosfor dan kalium relatif rendah. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan tanaman yang subur meskipun tanpa pemupukan intensif.
Selain daun bawang, petani di Desa Pulosaren juga membudidayakan berbagai jenis tanaman lain seperti kentang, kubis, dan tembakau. Namun, daun bawang tetap menjadi komoditas unggulan yang mendominasi hasil pertanian desa ini. Sistem pertanian yang diterapkan masih cenderung monokultur dengan pola tanam yang tidak teratur. Pada lahan kering, selain daun bawang, tanaman yang dominan diusahakan adalah sayuran dan jagung. Meskipun memiliki potensi pertanian yang besar, infrastruktur di Desa Pulosaren masih memerlukan perhatian. Pada tahun 2023, melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III, dilakukan pembangunan jalan penghubung antar dusun sepanjang 380 meter yang menghubungkan Dusun Mendek dengan Ketosari. Pembangunan ini diharapkan dapat memudahkan distribusi hasil pertanian, khususnya daun bawang, sehingga menekan biaya operasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan limbah pertanian, khususnya limbah daun bawang, menjadi perhatian penting. Di beberapa daerah, limbah daun bawang merah diubah menjadi kompos untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan nilai tambah bagi petani. Misalnya, di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, limbah daun bawang merah diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi pertanian. Praktik serupa dapat diterapkan di Desa Pulosaren untuk mengelola limbah pertanian secara lebih efektif dan ramah lingkungan. Secara keseluruhan, Desa Pulosaren memiliki potensi pertanian yang besar, terutama dalam budidaya daun bawang. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan infrastruktur yang memadai, desa ini berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakatnya.
Tidak hanya dikenal dengan pertanian sayurannya yang subur, tetapi Desa Pulosaren juga memiliki sektor peternakan yang cukup berkembang. Mayoritas masyarakat desa ini mengusahakan ternak kambing sebagai salah satu sumber mata pencaharian sampingan. Ternak yang dipelihara oleh warga Desa Pulosaren berupa kambing, sapi, dan ayam. Usaha peternakan di desa ini umumnya masih berskala rumah tangga dengan teknologi sederhana. Namun, potensi pengembangan sektor ini cukup besar, terutama dengan adanya integrasi antara pertanian dan peternakan. Misalnya, limbah pertanian seperti dedaunan yang Sudah tidak terpakai saat pemanenan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sehingga menciptakan sistem pertanian terpadu yang efisien dan ramah lingkungan.
Ditulis oleh Rasyiditya Aufa Nafhan - KKN Universitas Diponegoro 2025